"Kenapa sih, hobi banget nimbun barang yang nggak berdampak signifikan buat kehidupan?"
Itulah kalimat pertama yang muncul di kepala setiap kali sedang decluttering. Terdengar sok iye banget memang.
Tapi sebenarnya jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain (re: perempuan pada umumnya), isi lemari saya termasuk sedikit. Dan dari yang sedikit itu, hanya beberapa yang sering saya pakai. Sisanya lebih sering dibiarkan di tumpukan paling bawah.
Makanya tidak heran kalau ada yang bilang baju saya itu-itu saja. Ya, gimana ya kalau sudah nyaman memang susah pindah ke lain hati. Eh, ini apa sih?
pulse.ng |
Meskipun bukan kolektor pakaian, saya punya guilty pleasure yang lain. Selain buku, saya juga suka mengoleksi stationery yang lucu-lucu atau barang apapun yang sebenarnya nggak penting tapi lucu. Tentu saja dengan pembelaan bahwa barangkali suatu saat nanti saya akan butuh. Ya ya ya, entah kapan.
Keinginan untuk menerapkan konsep hidup minimalis itu selalu ada. Bukan karena ikut-ikutan trend, tetapi karena saya percaya bahwa hidup minimalis itu lebih ringan dan saya bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting. Less is more, katanya. Tapi yaaa, semuanya butuh proses. Semoga Allah mudahkan ya.
0 Comments